UNIMALNEWS | Aceh Utara - Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Malikussaleh sudah memasuki minggu kedua. Kegiatan KKN ini akan berlangsung selama tiga puluh hari. Setiap Kelompok yang ditempatkan pada masing-masing gampong telah mulai melaksanakan berbagai program yang sudah direncanakan.
Kelompok 85 misalnya, yang hingga hari Jum’at (6/9/2019) sudah melaksanakan empat program Pengabdian. Pengabdian dilaksanakan di gampong Krueng Seupeng, Aceh Utara.
Program pengabdian yang sudah dilaksanakan adalah pembuatan taman gizi dan obat, membuat gapura sebagai pembatas gampong, pembuatan papan nama lorong dan yang keempat adalah pelatihan wirausaha pembuatan Payet.
Khairul Anshar, anggota kelompok 85 mengatakan bahwa program pembuatan taman gizi dan obat merupakan program yang memanfaatkan lahan yang tidak diberdayakan di gampong. Lahan yang diperuntukkan untuk taman gizi dan obat sebelum ditanami, diberi pagar terlebih dahulu agar tidak dirusak oleh hewan ternak.
Pada lahan itu ditanami tanaman sayur mayur dan juga rempah seperti kunyit, jahe, sirih merah, dan binahong yang dapat digunakan untuk tanaman obat-obat herbal. Sirih merah dan binahong mudah ditemukan di gampong ini, namun belum dimaksimalkan pemeliharannya, terang Anshar.
Untuk program pelatihan pembuatan payet, ini diperuntukkan bagi ibu-ibu yang ada di gampong. Penanggung jawab program pelatihan ini, Intan Mutia mengatakan bahwa payet bisa digunakan sebagai hiasan pakaian. Variasi payet yang dibuat dengan indah akan memberi kesan tersendiri pada pakaian yang digunakan. Biasanya payet digunakan untuk kebaya, namun untuk pelatihan ini kita gunakan bahan pakaian ibu-ibu yang ada saja, agar bsa menambah kesan menarik pada pakaian tersebut.
Untuk program pembuatan gapura sebagai pembatas gampong serta papan nama lorong ini merupakan bertujuan untuk mengetahu batas gampong dan lokasi yang ada di gampong sehingga akan memudahkan warga ataupun pendatang yang berkunjung ke daerah tersebut. Fatahillah yang juga merupakan anggota kelompok 85 menyampaikan pembuatan gapura dan nama lorong ini memanfaatkan bambu yang bayak tumbuh di gampong.[ryn]