Pelajari Teknik Pengendalian Hama Oryctes Rhinoceros, Mahasiswa Agroekoteknologi Praktek di PTPN IV Labuhan Batu Utara

SHARE:  

Humas Unimal
Pelajari Teknik Pengendalian Hama Oryctes Rhinoceros, Mahasiswa Agroekoteknologi Praktek di PTPN IV Regional 1 Kebun Membang Muda

UNIMALNEWS | Labuhan Batu Utara - Mahasiswa Program Studi Agroekoteknologi Jurusan Budidaya Pertanian Universitas Malikussaleh melakukan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di PTPN IV Regional 1 Kebun Membang Muda, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara.

Kegiatan Praktek Kerja Lapang ini diikuti oleh 7 mahasiswa yaitu Fadillah Rizkia Putra (ketua kelompok) M. Andriya, Rian Fahreji, Rizky Diryan Margolang, Elviga Dwi Sevia, Puspita Rani, dan Nabila Putri Budiarto. Mahasiswa ini berasal dari konsentrasi Agronomi dan Ilmu Hama Penyakit Tanaman yang dibimbing oleh Dr Hafifah, dan Dr Latifah.

Kegiatan PKL ini dilaksanakan selama 1 bulan, mulai dari 10 Januari 2024 sampai 10 Februari 2024. 

Agung selaku Asisten Personalia Kebun berharap para mahasiswa dapat mengikuti kegiatan PKL ini dengan baik serta mendapatkan pembelajaran yang mereka butuhkan serta membangun hubungan bermasyarakat dengan masyarakat sekitar.

Agun menjelaskan, pada minggu pertama PKL para mahasiswa melakukan kegiatan pengendalian hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros) di Afdeling II Kebun Membang Muda yang dibimbing langsung oleh Haryanto Nainggolan selaku asisten AFD II dan Ricky selaku Kepala  AKP AFD II.

"Tanaman belum menghasilkan atau TBM kelapa sawit di PTPN IV Regional 1 Kebun Membang Muda banyak terserang hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros). Gejala serangan O. Rhinoceros pada TBM ditandai dengan pupus yang berwarna kecoklatan yang diakibatkan oleh serangan hama tersebut" ungkap Ricky selaku kepala AKP.

Kegiatan pengendalian hama kumbang tanduk dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 16 Januari 2024 di AFD II.

Menurut Hariyanto Nainggolan selaku Asisten Afdeling II, pengendalian hama Oryctes rhinoceros dilakukan secara khemis, dan manual. Pengendalian secara khemis dilakukan dengan menggunakan insektisida karbosulfan 5% dengan dosis 5 gr per pokok dengan teknik menabur pada bagian pupus tanaman dan penyemprotan dengan dengan insektisida sipermetrin 100 gr per liter dengan dosis 75 cc per ha. Pengendalian secara manual dengan melakukan light trip dan kutip manual dengan menggunakan alat khusus.

Kegiatan light trip ini dilakukan pada sore hingga malam hari mulai dari pukul 5.30 sampai 21.00 WIB. Alat-alat yang perlu dipersiapkan pada kegiatan ini seperti lampu, jaring-jaring mesin genset, tiang, serta alat pendukung lainnya.

"Dengan mengikuti kegiatan light trip ini dapat menambah pengetahuan kami tentang cara pengendalian hama kumbang tanduk secara manual yang ramah lingkungan yang mengurangi penggunaan bahan kimia." pungkas Fadil.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar