UNIALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) kelompok 25 Universitas Malikussaleh melakukan pemasangan tanda nama pada tiga dusun di Gampong Manyang, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Minggu (14/7/2024).
Dari rilis yang diterima Unimalnews, kegiatan ini bertujuan memberikan batas wilayah yang jelas antar dusun di gampong tersebut.
Ketua kelompok, M Hafiz melaporkan bahwa ada tiga titik penanda nama dusun yang telah dipasang.
"Pembuatan tanda nama dusun dimulai pada Rabu, 10 Juli 2024. Pada hari tersebut, mahasiswa mencari bahan baku berupa kayu dan papan dari tempat pembuatan mebel di sekitar Gampong Manyang. Proses pembuatan tanda nama dilakukan di Meunasah Manyang, meliputi pengecatan dan perakitan yang selesai pada Sabtu, 13 Juli 2024. Keesokan harinya, tanda nama tersebut dipasang di tiga gang pemisah antar dusun," jelasnya.
Faisal, selaku kaur pemerintahan Gampong Manyang mengatakan pemasangan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.
"Tanda nama dusun yang lama sudah banyak yang rusak. Kehadiran tanda nama baru ini sangat membantu, terutama bagi masyarakat luar yang datang ke Gampong Manyang. Saya sangat mengapresiasi inisiatif mahasiswa KKN kelompok 25," ujar Faisal.
Kata Faisal, kegiatan ini tercetus saat mahasiswa KKN kelompok 25 pertama kali tiba di Gampong Manyang.
"Setelah berdiskusi, mereka mengetahui bahwa tanda nama pembatas antar dusun sudah lama tidak ada karena sebagian besar rusak dan hilang. Berbekal inisiatif dan kepedulian terhadap gampong, para mahasiswa KKN kelompok 25 memutuskan untuk membuat tanda nama jalan sebagai bentuk kontribusi mereka," tambahnya.
M Fikri Jaka Pratama, selaku dosen pembimbing lapangan (DPL), juga memberikan apresiasi kepada para mahasiswa karena telah mampu melihat kondisi gampong.
"Saya bangga dengan mahasiswa KKN kelompok 25. Mereka menunjukkan inisiatif dan dedikasi tinggi dalam menjalankan program kerja mereka. Pemasangan tanda nama dusun ini adalah salah satu bukti nyata kontribusi mereka untuk gampong," katanya.
Seluruh proses, kata Fikri, mulai dari pencarian bahan baku, pengecatan, perakitan, hingga pemasangan, dilakukan oleh mahasiswa KKN kelompok 25 dengan penuh semangat dan kerja sama.
"Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat praktis bagi masyarakat, tetapi juga mempererat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat setempat," tutupnya. [fzl]