Dosen FKIP Unimal Gelar Sosialisasi Pembelajaran Fisika dan Kimia dalam Kearifan Lokal Aceh

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen FKIP Unimal Gelar Sosialisasi Pembelajaran Fisika dan Kimia dalam Kearifan Lokal Aceh

UNIMALNEWS | Reuleut - Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Malikussaleh melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan tema "Sosialisasi Konsep Ilmu Fisika dan Kimia dalam Kearifan Lokal Aceh" kegiatan ini dilaksanakan di Aula Fakultas FKIP Reuleut Muara Batu, 02 Oktober 2024.


Pelaksanaan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa calon guru tentang bagaimana konsep-konsep ilmiah dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai lokal Aceh. kegiatan ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama, pemaparan tentang konsep fisika dalam budaya lokal Aceh, dan di sesi kedua, peserta dibekali dengan pemahaman tentang kimia dalam konteks kearifan lokal.


Ketua Pelaksana Nuraini Fatmi M.Pd menjelaskan bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan pengajaran yang relevan dan kontekstual bagi siswa di Aceh. “Ilmu fisika dan kimia sering kali dianggap sebagai disiplin ilmu yang jauh dari kehidupan sehari-hari. Melalui kearifan lokal, kami ingin menunjukkan bahwa konsep ilmiah sebenarnya sudah ada dan diterapkan dalam budaya Aceh sejak lama, seperti dalam pengolahan bahan makanan, pertanian, hingga seni dan arsitektur tradisional," ujarnya.


Sementara itu Ketua Program Studi Pendidikan Fisika, Fajrul Wahdi Ginting M.Pd, menyambut baik inisiatif pengabdian ini dilaksanakan. Ia berharap sosialisasi ini dapat memperkaya metode pengajaran calon guru di masa depan.


"Kearifan lokal adalah bagian penting dari pendidikan. Dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan budaya, para calon guru dapat lebih mudah menyampaikan materi kepada siswa secara kontekstual dan relevan, program ini merupakan bagian dari komitmen FKIP Unimal untuk terus mengembangkan metode pengajaran yang kreatif dan relevan dengan kondisi lokal. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran calon guru akan pentingnya melestarikan budaya lokal sambil tetap mengajarkan ilmu pengetahuan modern” tutupnya. [rky]


Berita Lainnya

Kirim Komentar