UNIMALNEWS | Malaysia - Dua mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol), Universitas Malikussaleh mengikuti program International Youth Innovation Summit (IYIS) Malaysia-Singapore yang diadakan oleh Global Youthpreneur Nusantara dan berlangsung selama empat hari, Selasa-Jumat (8-11/10/2024).
Dua mahasiswa tersebut yaitu Nabila Mawaddah dan Raizya Kemala Hayati, merupakan mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi. Bersama timnya, mereka berhasil meraih prestasi gemilang diajang tersebut.
Nabila dengan proyek Edusisters meraih 1st Best Video Project Innovation, sementara Raizya dengan History-Go mendapat Juara 2 Best Video Project Innovation dan Juara 3 Best Innovation Project.
Berdasarkan rilis yang dikirimkan ke Unimalnews, Selasa (15/10/2024), Nabila menjelaskan bahwa pendaftaran dilakukan beberapa waktu sebelum acara.
"Summit berlangsung dari 7-10 Oktober 2024, dengan serangkaian penilaian mendalam. Pada puncak acara, diumumkan bahwa Edusisters dan History-Go meraih penghargaan, diakui atas inovasi serta dampak sosialnya," ungkapnya.
Nabila juga menjelaskan bahwa ada beberapa agenda yang dilaksanakan selama empat hari. Namun menurutnya di hari ketiga acara merupakan hari yang dinanti karena seluruh delegasi IYIS melakukan presentasi proyek SDG inovasi digital di Internasional Youth Centre, Kuala Lumpur.
"Tidak disangka dari seluruh tim yang hebat, kami dipercayakan untuk mendapat nominasi tersebut. Semua pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras luar biasa antara Leader dan Team yang telah menyempatkan waktu untuk terus menjalin komunikasi yang baik hingga kami bisa membuat inovasi digital yang meraih penghargaan tersebut," jelasnya.
Nabila menerangkan proyek video Edusisters menyoroti platform edukasi digital yang menghubungkan perempuan di daerah 3T dengan sumber belajar dan konsultasi, memperlihatkan interaksi pengguna dan dampak langsung platform ini dalam meningkatkan akses pendidikan.
"Edusisters merupakan inovasi yang menyediakan akses pendidikan digital, khusus bagi perempuan di daerah terpencil, Edusisters juga memiliki tujuan mengatasi ketimpangan pendidikan gender di daerah 3T," ujarnya.
Sementara itu, Raizya menambahkan bahwa History-Go berfokus pada fitur permainan edukasi sejarah yang mendorong pengguna mempelajari sejarah Indonesia secara interaktif dan menyenangkan.
"History-Go berguna untuk menumbuhkan kecintaan pada sejarah Indonesia, memperkuat karakter generasi muda dengan memahami perjalanan bangsa," tutupnya. [fzl]