Mahasiswa KKN 93 Latih Warga Produksi Arang Briket Dari Sekam Padi

SHARE:  

Humas Unimal
Mahasiswa KKN 93 Latih Warga Produksi Arang Briket dari Sekam Padi

UNIMALNEWS | Samudera - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 93 memanfaatkan limbah sekam padi untuk melatih warga memproduksi arang briket. Kegiatan ini sebagai solusi ramah lingkungan dalam mendukung pertanian berkelanjutan dengan mengelola limbah, meningkatkan kesuburan tanah dan menyediakan sumber energi terbarukan. Kegiatan ini dilakukan di halaman meunasah Gampong Mancang, Kecamatan Samudera, Aceh Utara. Sabtu, 18 Januari 2025.

Anggota KKN Kelompok 93 Suci Mahara Putri mengatakan inisiatif ini bertujuan untuk memberikan solusi atas masalah limbah pertanian yang melimpah sekaligus menyediakan sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan.

“Briket dari sekam padi ini memiliki potensi sebagai bahan bakar yang murah dan efisien, terutama untuk kebutuhan rumah tangga di Gampong. Selama ini sekam padi merupakan limbah dari proses penggilingan padi, seringkali diabaikan dan dibuang begitu saja. Namun, dengan pemanfaatan yang tepat, sekam padi dapat diolah menjadi briket yang memiliki nilai energi tinggi dan ramah lingkungan” ujarnya.

Lebih lanjut Suci menyampaikan proses pembuatan briket sekam padi dimulai dengan pengumpulan sekam padi yang dihasilkan dari industri penggilingan padi. Setelah pengumpulan, sekam tersebut melalui proses pengeringan untuk mengurangi kadar air. Selanjutnya, sekam padi dihancurkan dan dicampur dengan bahan pengikat, seringkali berupa tepung kanji atau bahan organik lainnya, sebelum akhirnya dicetak menjadi briket. Proses ini tidak hanya mengurangi limbah, tetapi juga memberikan solusi alternatif untuk kebutuhan energi.

“Salah satu keuntungan utama dari briket sekam padi adalah rendahnya emisi karbon yang dihasilkan saat pembakaran. Berbeda dengan bahan bakar fosil yang menghasilkan sejumlah besar gas rumah kaca, briket sekam padi memiliki potensi untuk mengurangi jejak karbon. Proses pembuatan briket yang ramah lingkungan ini sejalan dengan upaya global untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi yang tidak terbarukan” tutupnya.

Briket sekam padi juga menawarkan efisiensi energi yang baik. Nilai kalor briket ini dapat mencapai 3.500 hingga 4.500 kilokalori per kilogram, menjadikannya sebagai alternatif yang layak untuk bahan bakar konvensional seperti batu bara atau kayu bakar. Penggunaan briket sekam padi dalam industri dan rumah tangga dapat mengurangi biaya energi, serta menyediakan solusi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Kelompok KKN 93 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rizki Yunanda, M.Si dan anggota yaitu, Saif Akhmad Zulfarhan (Ilmu Komunikasi), Nafatlun Maulana (Teknik Elektro), Osarao Josatrius Baene (Teknik Logistik), Taufik Yunan Simamora (Sistem Informasi), Zikrul Muyasir (Teknik Arsitektur), Nadia Safhira (Administrasi Publik), Suci Mahara Putri (Agribisnis), Alfi Mahera (Akuntansi), Ona Santya Dewi (Sosiologi), Putri Rizkiyah (Teknik Elektro), Nisa Mahara (Teknik Sipil) dan Putri Rahma Yani (Manajemen). [ryk]


Berita Lainnya

Kirim Komentar