UNIMALNEWS | Reuleut – Dosen Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh menggelar pelatihan eksklusif bertajuk Roasting Kopi & Barista di Laboratorium Kewirausahaan, yang diikuti oleh 20 mahasiswa Program Studi Agribisnis selama dua hari, 14-15 Januari 2025 di Laboratorium Kewirausahaan Fakultas Pertanian, Kampus Reuleut Aceh Utara.
Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini diinisiasi oleh Emia Tambarta Kembaren M.Si, Kepala Pusat Riset Pertanian dan Biodiesel Universitas Malikussaleh. Sebagai ahli kopi bersertifikasi Cupping Test, Emia manyampaikan pentingnya penguasaan keterampilan di bidang kopi untuk memajukan sektor ini di Aceh.
Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Baidhawi M.P, dan Wakil Dekan II, Fadli M.Si, memberikan dukungan penuh terhadap pelatihan ini. Menurut Ketua Panitia, Hafni Zahara M.Si, kegiatan ini menjembatani teori yang dipelajari di kelas dengan praktik nyata di lapangan.
“Mahasiswa agribisnis harus memahami bahwa kopi bukan sekadar komoditas, tetapi peluang besar untuk inovasi dan pengembangan bisnis. Aceh memiliki kopi yang dikenal dunia, dan kita harus memastikan generasi muda mampu memanfaatkan potensi ini secara maksimal,” ujar Hafni.
Pelatihan menghadirkan Fathul Qorib S.T, seorang profesional berskala global yang memegang gelar Q Arabica Grader, Q Processing Professional, dan Asesor BNSP. Dengan pengalaman yang luas, Bapak Fathul memberikan pelatihan mendalam mengenai Teknik roasting untuk menghasilkan profil rasa terbaik, Seni menyeduh kopi sesuai standar internasional, dan Latte art, sebagai bentuk kreativitas dalam sajian kopi.
“Melalui pelatihan ini, saya ingin mahasiswa memahami kompleksitas di balik secangkir kopi, dari biji hingga meja konsumen. Dengan keterampilan ini, mereka bisa menjadi pelaku industri kopi yang kompeten, bahkan di pasar global,” ungkap Fathul.
Para peserta tidak hanya belajar secara teori, tetapi juga mempraktikkan berbagai teknik yang diajarkan. Mulai dari memilih biji kopi berkualitas hingga menghasilkan karya seni di permukaan kopi. Hasil karya selama pelatihan menunjukkan bahwa mahasiswa mampu menghasilkan kopi dengan rasa dan tampilan yang tidak kalah dari barista profesional.
“Mahasiswa adalah aset besar bagi masa depan industri kopi Aceh. Kami ingin mereka menjadi inovator yang membawa kopi Aceh mendunia,” tambah Hafni.
Kegiatan ini bertujuan memperkuat daya saing mahasiswa dalam industri kopi global, dengan pembekalan keterampilan teknis dan wawasan bisnis.
“Kami berharap pelatihan seperti ini menjadi agenda rutin. Ini bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga soal mempersiapkan generasi muda untuk membawa perubahan besar, khususnya di sektor kopi Aceh,” tutup Hafni.[tmi]