UNIMALNEWS | Lhoksukon - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Malikussaleh kelompok 67 gelar pelatihan pembuatan bubuk jahe instan di Gampong Siren Tujoh, Kecamatan Syamtalira Bayu, Aceh Utara, Senin (27/1/2025).
Kegiatan itu berlangsung di meunasah gampong dan dihadiri oleh para ibu-ibu rumah tangga.
Pelatihan ini dipandu oleh Aufa Inayatillah, salah satu anggota kelompok.
Dalam pelatihan, mahasiswa menjelaskan proses pembuatan bubuk jahe instan mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan hingga teknik pengemasan.
Aufa menjelaskan bahan baku yang digunakan meliputi jahe segar sebagai bahan Utama. "Karena jahe kaya akan gingerol yang memberikan aroma khas, rasa pedas serta manfaat kesehatan seperti meningkatkan imunitas dan menghangatkan tubuh," terannya.
Selain jahe, kata Aufa, bahan baku lainnya adalah gula pasir sebagai pemanis untuk menciptakan rasa yang seimbang dan mudah diterima semua kalangan dan air bersih, digunakan untuk proses perebusan agar sari jahe dapat keluar dengan sempurna.
"Proses pengolahan dimulai dari pemilihan dan pembersihan jahe segar untuk memastikan kualitas produk. Jahe kemudian diiris tipis-tipis dan direbus dengan air hingga sari jahe keluar, menghasilkan aroma yang kuat. Setelah itu, hasil rebusan dijemur atau dikeringkan menggunakan oven hingga benar-benar kering. Jahe kering digiling hingga menjadi bubuk halus, lalu dicampur dengan gula pasir sesuai takaran. Campuran tersebut disaring agar menghasilkan bubuk yang halus dan bebas gumpalan," jelasnya.
Tambah Aufa, hasil bubuk jahe instan ini dikemas menggunakan plastik sanding pouch berukuran 200 ml. "Plastik ini dipilih karena dapat melindungi produk dari kelembaban dan udara sehingga menjaga kualitas produk tetap baik. Selain itu, plastik ini memiliki tampilan yang menarik dan praktis untuk dipasarkan," tambahnya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan baru yang bernilai ekonomi kepada masyarakat gampong, khususnya para ibu-ibu. Harapannya mereka nantinya dapat memanfaatkan hasil bumi lokal seperti jahe untuk diolah menjadi produk yang praktis dan bernilai jual, sekaligus memberikan manfaat kesehatan," ujarnya.
Kegiatan ini disambut baik oleh peserta yang bersemangat untuk belajar dalam mengolah jahe menjadi produk yang bermanfaat.
Nurbaiti, salah satu peserta pelatihan, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada mahasiswa. "Bubuk jahe instan ini sangat bermanfaat untuk menyegarkan tubuh kita, apalagi masyarakat di sini kebanyakan adalah petani sawah dan kebun, sehingga sangat prakis untuk diolah menjadi minuman cepat saji," tutupnya.
Selain pelatihan, mahasiswa juga memberikan wawasan tentang peluang pemasaran produk jahe instan melalui media sosial serta strategi sederhana untuk menarik pembeli. [fzl]