Kyutech Jepang di Tengah Pandemi Covid-19

SHARE:  

Humas Unimal
Muhammad Fikry MKom di Kyushu Institute of Technology (Kyutech), Jepang. FOTO: IST

Oleh Muhammad Fikry MKom

Pemerintah Jepang melalui Perdana Menteri Shinzo Abe mendeklarasikan kondisi darurat pada tanggal 7 April 2020 untuk tujuh prefektur yaitu Tokyo, Saitama, Chiba, Kanagawa, Hyogo, Osaka, dan Fukuoka. Kemudian kondisi darurat itu diperluas untuk seluruh wilayah Jepang pada tanggal 16 April 2020 dan diberlakukan hingga 31 Mei 2020.

Fukuoka termasuk ke dalam salah satu prefektur yang lebih awal diberlakukan kondisi darurat. Pada masa darurat ini pemerintah mengimbau kepada warganya untuk tetap berada di rumah dan menutup tempat usaha dan juga Universitas.

Kyushu Institute of Technology (Kyutech) yang berada di Fukuoka langsung menerapkan imbauan yang disampaikan oleh pemerintah dengan menutup kampus dan melarang dosen, mahasiswa dan sebagian karyawan untuk memasuki areal kampus. Namun dalam kondisi tertentu tetap diperbolehkan setelah mengajukan permohonan dan mendapat izin dari Pimpinan Kyutech.

Penghentian aktivitas di kampus tidak menjadikan aktivitas perkuliahan dan penelitian di Kyutech juga berhenti. Berbagai strategi pun mulai dilakukan untuk kelancaran perkuliahan dan penelitian.

Altenatif perkuliahan diberikan mulai dari sistem e-learning hingga video conference. Pihak kampus memfasilitasi dosen dengan pembuatan kelas online dan menyediakan ruang tatap muka virtual untuk setiap kelas pada mata kuliahnya.  Bahan kuliah juga telah disiapkan dan diupload paling lambat satu minggu sebelum perkuliahan agar mahasiswa pada kelas tersebut dapat mempelajarinya sebelum perkuliahan dimulai. Untuk mahasiswa yang memiliki keterbatasan akses internet pihak kampus memberikan kelonggaran untuk dapat datang ke kampus, tentunya dengan aturan-aturan yang harus ditaati, dan pelaksaan perkuliahan tetap secara online.

Untuk akses ke sistem kampus yang semula hanya bisa dilakukan pada jaringan internal kampus, disediakan Virtual Private Network (VPN) lengkap dengan cara konfigurasinya kepada sivitas akademika sehingga dapat melakukan akses di mana pun. Terkait dengan penelitian, seluruh penelitian yang menggunakan metode survey lapangan ditunda pelaksaannya, namun untuk penelitian yang menggunakan alat yang terdapat dikampus, diberikan jadwal tertentu agar tetap dapat berjalan dengan baik. Sedangkan untuk konferensi tetap terlaksana dengan persentasi secara online.

Muhammad Fikry MKom merupakan dosen Universitas Malikussaleh yang sedang menempuh pendidikan Doktoral di Kyushu Institute of Technology (Kyutech), Jepang


Kirim Komentar