Mahasiswa PMAET Universitas Malikussaleh Jadi Narasumber Pelatihan Budi Daya Jamur Tiram

SHARE:  

Humas Unimal
Safwandi, Mahasiswa Program Magister Agroekoteknologi (PMAET) menjadi narasumber dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh. Foto: Ist

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Provinsi Aceh menggelar pelatihan budi daya jamur tiram yang diikuti oleh 50an  petani dan pelaku agribisnis di Kota Lhokseumawe. Pelatihan itu digelar selama tiga hari, dimulai Selasa (14/6/2022) dan berakhir Kamis (16/6/2022).

Pelatihan tersebut dibuka oleh Sekretaris Dinas Kelautan Perikanan Pertanian dan Pangan (DKPPP) Kota Lhokseumawe. Turut hadir dalam pembukaan itu Ir Safitri, Sub Koordinator Pelatihan dan Pendidikan Distanbun Aceh.

Kgiatan pelatihan tersebut dilaksanakan di Aula DKPPP Kota Lhokseumawe untuk penyampaian materi dan di lokasi budi daya jamur tiram di Desa Panggoi untuk pelaksanaan praktiknya.

Salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut adalah Safwandi SP yang merupakan alumni dari Fakultas Pertanian Unimal yang saat ini melanjutkan studinya di Program Magister Agroekoteknologi (PM AET) Universitas Malikussaleh.

Safwandi memberikan penjelasan tentang cara membudidayakan jamur tiram dimulai dari pembuatan media tanam (baglog), pemeliharaan, pemanenan, pascapanen, hingga pemasaran. “Jamur tiram merupakan salah satu jenis sayur yang memiliki kandungan gizi yang tinggi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat, sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan penuh khasiatnya,” jelasnya.

Usaha budi daya jamur tiram dapat dijadikan alternatif pemberdayaan masyarakat setelah pemulihan pandemi Covid-19. “Jamur tiram dapat dijadikan aneka menu makanan olahan seperti jamur krispy, kerupuk jamur, bakso jamur, sate jamur, rendang jamur, dan kaldu jamur,” terang Safwandi.

Selanjutnya, menurut Safwandi, pemasaran jamur tiram ini dilakukan secara langsung dari mulut ke mulut, online, maupun pasar modern seperti Suzuya, Indomaret, Alfamart, dan restoran. “Saat ini permintaan pasar belum mampu dipenuhi sehingga membuka peluang bagi petani dan pegiat bisnis yang ingin membudidayakannya,” ucapnya.

Pada akhir kegiatan masing-masing peserta diberikan dua baglog jamur yang telah diinokulasi bibit jamur untuk mengamati dan mempraktikkannya di rumah masing-masing.[ryn]


Kirim Komentar