UNIMALNEWS | Reuleut – Sastrawan nasional asal Aceh, Azhari Aiyub, berbagi inspirasi menulis dan menerbitkan novel kepada mahasiswa Program Studi Pendidikkan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Malikussaleh Kampus Reuleut, Aceh Utara, Jumat (21/10/2022).
Dalam kuliah tamu bertema “Kiat Menulis dan Mempublikasikan Novel”, Azhari menceritakan proses kreatifnya dalam melahirkan karya sastra, termasuk ketika menulis novel fenomenal, Kura-Kura Berjanggut yang sudah banyak mendapatkan penghargaan dalam dan luar negeri.
Azhari memaparkan lima dari tujuh elemen pokok penulisan novel, yakni masalah plot, latar tempat dan waktu, karakter, konflik, serta tema dan gaya bercerita. Ia juga memberikan motivasi kepada mahasiswa bahwa menulis fiksi bisa menjadi salah satu sumber ekonomi ketika karya tersebut dibaca orang, baik dalam bentuk buku maupun platform digital yang kini menjamur.
Menurut Azhari, menghasilkan sebuah karya sastra tidak bisa instan, tetapi membutuhkan ketekunan dan daya kreatif untuk jangka panjang. Dia juga mengingatkan mahasiswa untuk sering membaca karya-karya sastra dunia baik untuk mendapatkan inspirasi maupun menambah wawasan kesusastraan. Membaca dan menulis sastra itu satu paket yang tidak bisa dipisahkan, kata Azhari.
Selain sebagai sastrawan, Azhari juga menjadi pengajar pada beberapa sekolah menulis, di antaranya Sekolah Menulis Basanja, Sekolah Menulis Dokarim, dan Sekolah Riset Aceh Institute. Azhari merupakan sastrawan nasional yang memiliki pengalaman tentang menulis, inilah yang menjadi pertimbangan bagi Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia untuk meminta kesediaan Azhari sebagai pemateri kuliah tamu kali.
“Kuliah tamu ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi menulis,” ujar Wakil Dekan II FKIP, Teuku Azhari.
Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia, Safriandi, berharap kuliah umum tersebut dapat memacu semangat mahasiswa untuk terus menulis dan mampu menghasilkan karya bermutu.
Mahasiswa mengikuti kuliah umum dengan antusias. Mereka banyak mengajukan pertanyaan terkait menulis novel. Salah satu mahasiswa bernama Tia yang merupakan peserta program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), bertanya tentang seberapa penting konsistensi karakter tokoh ketika menulis sebuah novel. [ayi]
Baca juga: Teknik Industri Unimal Gelar Kuliah Umum Ergonomi