Alumni Antropologi Unimal Lulus Bekerja ke Jepang

SHARE:  

Humas Unimal
Foto Istiqomah Manurung. Dok : Ist

UNIMALNEWS | Medan – Tanpa pengalaman dan belum pernah belajar tentang Jepang sama sekali, mahasiswa Antropologi Fisipol Universitas Malikussaleh, akhirnya berkesempatan ke Jepang. Adalah Istiqomah Manurung, lulusan Prodi Antropologi Unimal, lulusan wisuda angkatan XXX pada 2022, dinyatakan lulus untuk bekerja ke Jepang, tepatnya ditempatkan di Prefektur Yamaghuci. Ia menjadi salah satu dari 12 orang yang akan bekerja di bagian selatan Jepang itu.

Kabar itu diperoleh Unimalnews dari Istiqomah, 17 Oktober 2023. Menurut Isti, panggilannya, setelah lulus dari Unimal ia sempat berupaya untuk mendaftar CPNS pada 2023 ini. “Orang tua sempat meminta Isti untuk ambil S2, tapi merasa masih belum pas untuk melanjutkan kuliah, sehingga berpikir untuk mencari kerja dulu,” ungkapnya membuka kisah.

Selama satu bulan sejak lulus dari Unimal, ia masih mencoba mencari pekerjaan di Medan. Tetap tinggal di Kabupaten Asahan hanya akan mempersempit kesempatan sehingga memilih untuk belajar Bahasa Jepang di Medan, sambil menunggu kesempatan jika ada peluang berangkat ke negeri Sakura. “Isti langsung mengambil kesempatan belajar Bahasa Jepang. Pada saat itu sama sekali nol pengetahuan bahasa dan kebudayaan Jepang,” tambahnya. Ia mulai mengikuti kursus pada bulan Mei 2023.

Kemudian ia melakukan wawancara pada bulan Agustus 2023 dan dinyatakan lulus sebulan kemudian. Saat lulus, Istiqomah merasa ini menjadi pilihan terbaik baginya untuk memulai karir. Ia bahkan memilih untuk tidak mengikuti CPNS pada tahun ini, dan serius memperdalam pengetahuan apapun tentang Jepang, termasuk filosofinya. “Ternyata belajar Bahasa Jepang tidak sesukar yang dibayangkan. Asik dan ada bahasa gaulnya juga,” tawa Istiqomah menderai.

Saat ini ia tinggal mempersiapkan dokumen keberangkatan dan visa. Kemungkinan pada November 2023 ia akan diterbangkan ke sana. Ditanya soal gaji yang akan diterimanya, ia menyebut pendapatan kotor sebulan Rp30 juta. “Namun kita akan menerima bersih sekitar Rp16 juta setelah dipotong asuransi kesehatan dan apartemen. Bahkan kami juga diberikan sepeda untuk transportasi jarak dekat,” tutupnya.

Istiqomah mengatakan tak ada yang mustahil, jika memiliki ketekunan untuk mengejar mimpi sampai tuntas [tkf]


Kirim Komentar