Tak Selesai Pemeringkatan Sekolah, Siswa Tak Bisa Ikut SNMPTN

SHARE:  

Humas Unimal

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) oleh sekolah di seluruh Indonesia berakhir Senin (10/2/2020) hari ini pukul 18.00 WIB. Seluruh sekolah diharapkan melakukan finalisasi dan pemeringkatan karena risikonya semua siswa bersangkutan tidak dapat mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Peringatan untuk menyelesaikan pemeringkatan sudah jauh-jauh hari dilakukan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) di laman lembaga tersebut, melalui surat edaran, serta melalui grup Whatsapp kehumasan dan operator PDSS.

Berdasarkan pengumuman di laman LTMPT, sampai 10 Februari 2020 pukul 05.30 WIB, jumlah sekolah yang mengisi data sebanyak 17.446. Sedangkan sekolah SLTA yang sudah melakukan finalisasi data adalah 15.594 sekolah, serta sekolah yang sudah melakukan pemeringkatan adalah 14.794.

Sementara jumlah siswa yang sudah mengisi data 2.023.280 siswa. Sementara jumlah siswa yang memiliki akun di LTMPT dan diisikan datanya adalah 1.319.883 siswa. Sedangkan jumlah siswa yang memiliki akun LTMPT dan melakukan permanen akun 1.215.174.

Dari data tersebut, bisa terlihat jumlah siswa yang bisa mengikuti SNMPTN hanya sekitar setengah dari jumlah siswa yang sudah mengisi data, kendati batas akhir pemeringkatan tersebut sampai pukul 18.00 setelah LTMPT sebelumnya melakukan perpanjangan masa pengisian dari 8 Februari 2020.

Seorang operator sekolah di Aceh, Amar Joni, menyebutkan perubahan sistem dalam pengisian PDSS cukup membingungkan pihak sekolah. Masa sosialisasi dirasa belum cukup, di samping pihak sekolah menghadapi kendala teknis seperti jaringan internet dan susahnya login ke portal LTMPT, apalagi menjelang deadline berakhirnya masa pengisian data.

Baca juga: Antusiasme Peserta Sosialisasi dan Promosi SNMPTN di Aceh Tengah

Pantauan di grup operator, masih ada sekolah dan siswa yang tidak melakukan simpan permanen data setelah mereka memiliki akun LTMPT. Ada sejumlah operator yang mengaku tidak tahu harus melakukan simpan permanen data. “Saya pikir, sistem akan melakukan simpan secara otomatis ketika batas akhir terlampaui,” sebut seorang operator.

Dalam kasus lain, banyak siswa yang tidak mendapatkan cukup informasi bahwa untuk bisa mengikuti SNMPTN, mereka terlebih dahulu harus meregistrasi akun LTMPT sehingga ketika sadar waktunya sudah berakhir, mereka tidak bisa melakukan login kembali. “Orang tua siswa datang kepada kami sambil nangis-nangis minta waktu diperpanjang. Tapi itu bukan kemenangan kami,” ungkap operator lain dalam percakapan di grup Whatsapp.    

Plt Kepala Biro Administrasi, Akademik, Kemahasiswaan Perencanaan dan Sistem Informasi (BAAKPSI) Universitas Malikussaleh, Asri MT, menyebutkan pihaknya sudah melakukan sosialisasi sesuai petunjuk dari LTMPT mengenai sejumlah perubah sistem. Namun, diakuinya sosialisasi tersebut masih sangat terbatas. “Tapi komunitas di media sosial dan kontak langsung dengan pihak sekolah tetap dilayani,” ungkap Asri.

Masalah pengisian PDSS oleh pihak sekolah menimbulkan kebingungan karena baru tahun ini pemeringkatan tersebut ditangani pihak sekolah, setelah tahun sebelumnya ditangani LTMPT. PDSS adalah sistem informasi penyimpanan data nilai rapor siswa untuk enam mata pelajaran di tes dan ujian nasional.

Data dan pemeringkatan siswa sesuai jurusan ini merupakan standarisasi yang digunakan untuk mengikuti Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN.  Namun, semua siswa tidak bisa mengikuti SNMPTN bila sekolah tidak selesai melakukan pemeringkatan. [ayi]


Kirim Komentar