Rektor Unimal: MoU Helsinki Adalah Kepentingan Rakyat Aceh

SHARE:  

Humas Unimal
REKTOR Universitas Malikussaleh Dr Herman Fithra , Foto: Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhokseumawe - Rektor Universitas Malikussaleh Dr Herman Fithra menyatakan diskusi publik yang di gelar hari ini, Senin (8/7/2019) adalah membangkitkan apa yang telah terlupakan dari perjanjian damai antara GAM dan RI pada 15 Agustus 2005 lalu.

"Diskusi hari ini sangat menarik untuk membangkitkan perjuangan dari perjanjian damai antara GAM dan RI dan semoga bisa menjadi bahan Kajian dan Advokasi MoU Helsinki 2005 dan UUPA Nomor 11 Tahun 2006,"katanya.

BACA: Wali Kota Lhokseumawe: MoU Helsinki Milik Rakyat Bukan Milik GAM

Menurut Rektor, dari sekian banyak point MoU Helsinki belum sepenuhnya terimplementasi dan ini menjadi hal yang serius untuk didiskusikan atau di perjuangkan.

"MoU Helsinki ini masih banyak hal-hal yang krusial sampai hari ini, itu belum di implementasikan dan belum bisa dirasakan oleh masyarakat Aceh"imbuh Dr Herman Fithra.

BACA: Fakultas Hukum Unimal Gelar Diskusi Publik Pasca 13 Tahun Damai Aceh

Herman berharap dengan adanya diskusi akademik hari ini bisa dijadikan jalan keluar untuk mendesak pemerintah pusat agar MoU Helsinki bisa sepenuhnya terealisasi.

"MoU Helsinki adalah kepentingan rakyat Aceh, maka dengan itu kita harapkan agar semua stakeholder bisa dilibatkan untuk menyelesaikan perjanjian damai yang sudah berjalan selama 13 tahun ini,"harap Rektor Unimal Dr Herman Fithra saat membuka acara diskusi publik 13 tahun pasca perdamaian: mengkaji Implikasi MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA) bagi pembangunan dan kesejahteraan Aceh yang digelar oleh Fakultas Hukum di Aula Merah Silue, Gedung Pascasarjana Lancang Garam, Lhokseumawe.

BACA: Ketua DPRK Lhokseumawe Desak Pemerintah Pusat Tuntaskan Butir-butir MoU Helsinki

Tambahnya, mahasiswa juga salah satu stakeholder untuk membangkitkan sejarah perdamaian Aceh setelah konflik yang berkepanjangan, oleh karena itu pendidikan adalah hal yang utama untuk mencerdaskan mereka agar bisa bersaing dengan negara-negara luar.

"Kita harus bisa mendidik anak kita dari sejak dini, setidaknya bisa mengirim mereka untuk belajar di luar negeri agar nantinya menguasai negara-negara yang menjadi tempat belajar bagi mereka,"jelas Rektor.[tmi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar