Dosen Dari Universitas Harvad Bicara Soal Kesehatan Mental di Unimal

SHARE:  

Humas Unimal
Dosen dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, Prof. Byron J. Good PhD, menjadi pemateri dalam kuliah umum yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh, belum lama ini. Foto: Ist.

UNIMALNEWS  | Uteunkot – Dosen dari Universitas Harvard, Amerika Serikat, Prof. Byron J. Good PhD, menjadi pemateri dalam kuliah umum yang digelar Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh. Byron yang pernah terlibat langsung dalam penanganan kesehatan jiwa pascakonflik Aceh, bicara soal Mental Health and Disaster: Using Research to Improve Services in Post Conflict Aceh.

Konflik Aceh yang sangat panjang sejak 1976 hingga 2005 tidak hanya menimbulkan korban jiwa baik sipil atau militer yang cukup banyak, tetapi juga menimbulkan trauma dan masalah kejiwaan permanen  bahkan hingga setelah konflik berakhir.

Selain itu, tsunami yang terjadi di akhir 2004 juga menambah penderitaan dan trauma psikologis bagi masyarakat Aceh,” kata Byron yang menyampaikan materi secara daring, baru-baru ini.

Menurutnya, berbagai permasalahan kesehatan jiwa muncul pasca bencana seperti kecemasan, trauma, bahkan ke tingkatan yang lebih parah seperti gangguan stress pasca trauma atau post-traumatic stress disorder (PTSD). Penanganan kasus jiwa memerlukan penanganan yang holistik dengan keterlibatan tidak hanya pasien,  namun juga keluarga dan masyarakat.

Masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan di tengah-tengah masyarakat, baik di tingkat global maupun nasional. Terlebih di masa pandemi Covid-19, permasalahan kesehatan jiwa akan semakin berat untuk diselesaikan.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh,  dr.Muhammad  Sayuti, SP.B, (K) BK, mengatakan pihaknya sangat concern mengenai kebencanaan sesuai visi dan misi Fakultas Kedokteran  Universitas Malikussaleh; “Menjadi program studi unggul tingkat nasional pada bidang kedokteran kebencanaan dan berwawasan global pada tahun 2024”.

“Apalagi Indonesia terletak di kawasan cincin api pasifik secara geografis mengakibatkan risiko bencana geologi seperti gempa bumi, tsunami, erupsi gunung terutama tsunami tahun 2004. Konflik berkepanjangan juga menimbulkan dampak bagi korban,” ujar Sayuti.

Ia mengharpkan, kuliah umum yang kedua dalam tahun ini di Fakultas Kedokteran, bisa menghasilkan SDM unggul di bidangkesehatan terutama kebencanaan.  “Salah satu upaya untuk membentuk ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana adalah dengan mengadakan kegiatan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Salah satunya ada pada mahasiswa,” tutup Sayuti. [ayi]

 

 

 

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar