Mengaplikasikan Pengetahuan di Kolam KKN: Pembekalan Mahasiswa

SHARE:  

Humas Unimal
Sekitar 170-an mahasiswa mengikuti pembekalan KKN Angkatan 33 di Aula GOR Gedung ACC Kampus Uteunkot. Lhokseumawe, Rabu (17/5/2023). KKN Angkatan ke-33 akan dipusatkan di Kecamatan Nisam, Aceh Utara, selama satu bulan. Foto: Ayi Jufrdar.

PROGRAM Kuliah kerja nyata (KKN) dirancang untuk memberikan pengalaman kerja dan kontribusi nyata kepada mahasiswa di luar lingkungan kelas. Mahasiswa diingatkan untuk memanfaatkan masa KKN yang disingkat untuk mengaplikasikan pengetahuan sekaligus belajar membaur dengan masyarakat.

Dalam melaksanakan program kerja selama sebulan di lokasi KKN, mahasiswa diharapkan membuat program yang berdampak jangka panjang kepada masyarakat serta sesuai dengan tema KKN. Mahasiswa harus menghindari program yang menyinggung konflik di tengah masyarakat.

Demikian antara lain pesan Kepala Pusat Pengabdiaan kepada Masyarakat (PPM) Universitas Malikussaleh, Zulkifli MH, ketika memberikan pembekalan kepada 174 mahasiswa KKN Angkatan 33 semester genap tahun ajaran 2022/2023 di Aula GOR ACC Kampus Uteunkot, Lhokseumawe, Rabu (17/5/2023).

Zukifli menyontohkan dalam KKN angkatan sebelumnya, ada mahasiswa yang membuat pintu gerbang di tapal batal desa. Kemudian warga desa lain memprotes karena dinilai lokasi gerbang tersebut masuk dalam batal desa mereka.

“Berdasarkan kejadian tersebut, kami melarang mahasiswa membuat gerbang desa,” lanjutnya mengingatkan. Ia mengimbau mahasiswa agar lebih kreatif dengan tema yang sudah ditetapkan, yakni “Membangun Desa untuk Mewujudkan Masyarakat Sehat, Cerdas, dan Berkualitas”.

 

Pada bagian lain, Zulkifli mengingatkan mahasiswa agar mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan di desa yang sangat berbeda dengan kehidupan kampus atau kehidupan di daerah sendiri. Namun, intinya mahasiswa harus mampu menjaga nama baik kampus dan orang tua.

“Mungkin awalnya serba sulit, tapi dari banyak pengalaman, di minggu terakhir banyak mahasiswa yang merasa masa KKN selama satu bulan terlalu singkat,” ujarnya.

Menjawab pertanyaan salah seorang dosen pembimbing lapangan, Jariah Abubakar, M.Si, tentang program mandiri dan program kelompok, Zulkifli mengingatkan program mandiri tidak harus dipaksakan kalau memang tidak mampu. “Program mandiri yang sesuai dengan latar pendidikan masing-masing, tidak semua mahasiswa mampu melaksanakannya. Jadi disesuaikan saja,” jelas Zulkifli di hadapan para mahasiswa KKN dan dosen pembimbing.

Mahasiswa KKN Angkatan 33 akan ditempatkan di sejumlah desa di Kecamatan Nisam, Kabupaten Aceh Utara. Mereka akan didampingi 15 dosen pembimbing. Selain memberikan pembekalan kepada mahasiswa, Zulkifli juga mengharapkan dosen pembimbing lapangan melakukan kunjungan minimal empat kali.

Dari kegiatan KKN, mahasiswa  dapat melihat bagaimana teori dan konsep yang mereka pelajari berlaku dalam praktik sehari-hari. Ini membantu meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka dalam bidang studi yang dipilih.

Selama KKN, mahasiswa akan berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan organisasi non-pemerintah. Mereka belajar bekerja dalam tim, berkomunikasi dengan efektif, membangun hubungan yang baik, dan mengatasi tantangan sosial. “Keterampilan sosial ini sangat berharga dalam kehidupan dan karier mahasiswa di masa depan,” kata Zulkifli mengingatkan.

KKN di Universitas Malikussaleh sering kali dilakukan di daerah-daerah yang membutuhkan bantuan atau memiliki masalah sosial tertentu, seperti daerah terpencil. Melalui pengalaman ini, mahasiswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang realitas sosial dan kebutuhan masyarakat. Mereka belajar tentang isu-isu sosial, keberagaman, dan kebutuhan masyarakat yang berbeda. Kondisi ini membantu membangun kesadaran sosial yang lebih tinggi dan menginspirasi mereka untuk berperan aktif dalam pembangunan sosial.

Kegiatan KKN memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk hidup mandiri di luar lingkungan keluarga dan kampus. Mereka belajar mengelola waktu, mengatur keuangan pribadi, dan mengatasi tantangan sehari-hari secara mandiri. Selain itu, mereka juga belajar menghargai tanggung jawab terhadap pekerjaan dan masyarakat yang mereka layani.

KKN juga memungkinkan mahasiswa untuk memperluas jaringan mereka dengan berinteraksi dengan berbagai pihak, termasuk masyarakat, organisasi, dan profesional di bidang terkait. Ini dapat membuka pintu bagi mereka untuk kesempatan kerja di masa depan. Selain itu, pengalaman kerja nyata yang didapatkan selama KKN juga dapat menjadi nilai tambah dalam CV mereka dan memberikan keunggulan kompetitif di pasar kerja.

Di luar itu, KKN sering melibatkan penyelesaian masalah nyata di masyarakat. Mahasiswa dihadapkan pada tantangan dan situasi yang membutuhkan solusi kreatif dan inovatif. Melalui pengalaman ini, mereka mengembangkan kemampuan problem solving yang kuat dan belajar untuk berpikir secara kritis.

Kuliah kerja nyata memberikan manfaat yang luas bagi mahasiswa. Ini membantu mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan dunia nyata, mengembangkan keterampilan yang diperlukan dalam karir, memperluas pemahaman mereka tentang masyarakat dan isu-isu sosial. [Ayi Jufridar]


Berita Lainnya

Kirim Komentar