Perusahaan Migas Harus Bersinergi dengan Lingkungan

SHARE:  

Humas Unimal
Kepala SKK Migas Sumbagut, Avicenia Darwis, menjadi pemateri dalam kuliah umum tentang minyak dan gas di Aula Cut Meutia Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Selasa (21/1/2020). FOTO: BUSTAMI IBRAHIM.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Kepala Satuan Kerja (SKK) Migas Sumbagut, Avicenia Darwis, mengingatkan perusahaan eksplorasi minyak dan gas di Aceh agar bersinergi dengan lingkungan, terutama membuka diri terhadap dunia pendidikan.

Penegasan itu disampaikan Avicenia ketika menjadi pemateri dalam kuliah umum tentang migas di Aula Cut Meutia Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe, Selasa (21/1/2020).

Secara terbuka, Avicenia mengaku kecewa ketika menerima laporan masih ada perusahaan lingkungan yang menolak kunjungan dan penempatan mahasiswa praktek dengan berbagai alasan. “Industri migas tidak bisa dipisahkan dari lingkungan. Jadi, perusahaan migas harus lebih membuka diri,” tegas Avicenia yang menyampaikan materi secara menggebu-gebu dan mampu membangkitkan impresi dari peserta.

Merespon pertanyaan mahasiswa mengenai energi terbarukan, Avicenia mengatakan perkembangan dunia migas sekarang sudah berkembang demikian cepat sehingga berbagai sumber energi baru terus dikembangkan. Ia juga mengungkapkan kejayaan Lhokseumawe sebagai Kota Petrodollar bisa diupayakan melalui migas yang ada di offshore atau lepas pantai. “Masa depan Aceh itu ada di offshore,” katanya.

Baca juga: Rektor:  Migas Center Unimal Terbuka untuk Umum

Mengenai pembukaan Migas Center Universitas Malikussaleh (MC), Avicenia mengharapkan bisa meningkatkan edukasi tentang industri minyak dan gas bagi generasi muda. Ia mengatakan kehadiran Migas Center di berbagai perguruan tinggi memiliki peran penting dalam memberi edukasi migas kepada masyarakat.

“Kalau Migas Center ini tidak penting, tidak mungkin gubernur di sejumlah daerah ingin meresmikan secara langsung. Dan Migas Center di Unimal ini merupakan Migas Center satu-satunya yang diresmikan langsung oleh gubernur. Di daerah lain, gubernurnya ingin meresmikan, tetapi tidak bisa karena bentrok dengan acara lain,” ungkap Anicenia.

Kuliah umum tentang migas digelar bersamaan dengan Pembukaan MCU yang juga dihadiri Direktur SDM dan Umum PT Pupuk Iskandar Muda Usni Syafrizal, Pjs Field Manager PHE NSO-NSB Danie Mustafa, perwakilan Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), perwakilan Pertamina EP Rantau,PHE NSO, PHE Siak, PHE Kampar, Pertamina EP Pangkalan Susu, Pertamina EP Lirik, Mubadala Petrolium, Premier Oil, Triangle Pase Zaratex NV, pihak perbankan, serta para undangan lainnya.[ayi]

Baca juga: Universitas Malikussaleh Bentuk Oil and Gas Community


Kirim Komentar