Mengenali Orang Tanpa Gejala (OTG) Pandemi Covid-19

SHARE:  

Humas Unimal
Ahmad Fikri Pulungan, Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh

Oleh: Ahmad Fikri Pulungan

Corona Virus Disease (COVID) 19 merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus corona. Penyakit ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan Cina pada desember 2019, scientist Leo Poon mengatakan bahwa virus ini bermula pada hewan dan akhirnya menularkan kepada manusia. Virus ini menyerang sistem pernapasan manusia dan dapat menyebabkan gejala berupa demam, batuk, flu, nyeri tenggorokan hingga sesak nafas yang dapat berujung kematian. Umumnya penyakit ini menimbulkan gejala yang ringan hingga sedang bahkan tanpa gejala yang dikenal dengan Orang Tanpa Gejala (OTG). Orang dengan usia tua dan ada riwayat penyakit seperti penyakit jantung, diabetes, penyakit pernapasan kronik, kanker dapat menyebabkan gejala yang lebih serius.

Penularan penyakit ini melalui droplet yang keluar dari hidung atau mulut  pada saat batuk atau bersin dan berbicara, mengenai mukosa mulut, hidung dan mata orang lain. Bahkan permukaan benda yang sudah terkontaminasi virus ini jika disentuh dapat menularkan apabila orang tersebut menyentuh mulut, mata dan hidung setelahnya, begitu mudahnya penyakit ini dapat ditularkan. Orang yang sudah terinfeksi virus ini baik yang bergejala ataupun OTG (Orang Tanpa Gejala) dapat menularkan kepada orang lain.

Lantas apa yang dimaksud dengan OTG (Orang Tanpa Gejala) terkait penyakit Covid-19? OTG adalah orang yang terkonfirmasi positif covid 19 tetapi tidak menunjukkan gejala apapun. Juru bicara pemerintah untuk penanangan virus corona Achmad Yurianto mengatakan, 70 persen individu positif tertular covid 19 tidak merasakan gejala gangguan kesehatan. Walaupun tidak memiliki gejala, indvidu yang sudah positf covid 19 tetap akan bisa menularkan penyakit ini. Sebuah studi menyebutkan 37,400 orang positif terinfeksi di Wuhan memiliki gejala ringan atau tidak memiliki gejala tetapi dapat menularkan penyakit ini. Tentunya ini hal berbahaya karena dapat mempermudah penyebaran penyakit ini, karena OTG tidak menyadari bahwa dirinya sudah terinfeksi dan akan membantu penyebaran penyakit jika individu tersebut tidak mengikuti anjuran pemerintah terkait pencegahan Covid-19.

Apa saja pencegahan yang dapat dilakukan? pencegahan yang dapat dilakukan sesuai prosedur oleh WHO adalah; 1) Sering mencuci tangan dengan menggunakan sabun atau hand sanitizer tindakan ini dapat membunuh virus, 2) menggunakan masker, 3) hindari memegang wajah, atau lebih tepatnya mata, hidung, dan mulut karena seseorang dapat terinfeksi penyakit ini ketika tangan yang sudah terkontaminasi virus menyentuh mata, hidung atau mulut, 4) jalankan etika batuk dengan menutup mulut menggunakan bagian dalam siku, 5) terapkan social distancing, 6) jika merasakan gejala berupa batuk, demam dan sesak nafas hubungi tenaga medis.

Kita tidak mengetahui siapa saja yang sudah terinfeksi penyakit ini orang-orang di lingkungan kita ataupun bahkan keluarga kita sendiri. Kita dapat mencurigai seseorang terkena infeksi Covid-19 jika orang tersebut memiliki gejala batuk atau demam akan tetatapi bagaimana jika orang tersebut positif Covid-19 tetapi tidak menimbulkan gejala atau OTG, orang tersebut bisa saja dengan mudah menularkan penyakit ini kepada kita. Inilah pentingnya kita untuk mengikuti anjuran WHO atau pemerintah RI seperti yang disebutkan diatas dan mengikuti anjuran stay at home (dirumah aja) karena kita tidak tau siapa saja yang sudah terinfeksi virus ini.

Ahmad Fikri Pulungan adalah Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh yang sedang mengikuti KKN di bawah bimbingan Masriadi MKom

Artikel ini telah terbit di Harian Mimbar Umum Edisi Kamis, 16 April 2020

 

 


Kirim Komentar