Ini Hasil Rapat Preliminary Report Tim Survei Unimal dengan Premier Oil

SHARE:  

Humas Unimal
Rapat Prelimenary Report Tim Survei Unimal dengan Premier Oil Andaman Ltd yang dilaksanakan secara daring, Senin (10/8/2020). Foto; Bustami Ibrahim

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Rapat preliminary studies Tim Survei Pemetaan Sosial Universitas Malikussaleh Lhokseumawe dengan jajaran pimpinan Premier Oil Andaman Ltd dilaksanakan pada Senin (10/8/2020). Kegiatan preliminary itu sendiri dilaksanakan secara daring.

Acara ini dimulai dengan pembukaan oleh Rektor Unimal, Dr Herman Fithra Asean Eng. Dalam sambutannya Herman meminta ada kerja sama lanjutan yang bisa dilakukan antara Unimal dan Premier Oil, terutama dengan rencana Unimal untuk membuka Prodi Teknik Perminyakan.

Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari Premier Oil Andaman Ltd yang diwakili oleh Government Affairs Senior Manager, Buyung Heru Satria. Dalam sambutannya ia menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah dilakukan antara Premier Oil Andaman Ltd dengan Tim Survei Unimal yang telah menyelesaikan laporan tahap awal. Dokumen ini nantinya akan menjadi pijakan bagi Premier Oil Andaman Ltd dalam melakukan kegiatan di Aceh, baik dalam konteks eksplorasi dan eksploitasi di Aceh.

Presentasi laporan preliminary studies sendiri disampaikan oleh Team Leader, Teuku Kemal Fasya. Dalam pemaparannya disampaikan bahwa preliminary studies ini mencakup aspek sosial-budaya, sosial-ekonomi, politik dan potensi konflik, perdesaan dan lingkungan, dan masyarakat pesisir.

Temuan dari preliminary report ini menjadi bagian dari final report yang akan digunakan sebagai rujukan bagi perusahaan dalam melihat kondisi kemasyarakatan di wilayah eksplorasi dari segala aspek sosial, termasuk untuk lebih memfokuskan pada dimensi antropologi pesisir karena perusahaan ini akan melaksanakan proses eksplorasi dan eksploitasi lepas pantai (offshore) yang berjarak 150 Km dari daerah wilayah darat Bireuen, Provinsi Aceh.

Dari hasil pertemuan tersebut ada beberapa hal yang masih perlu didiskusikan terkait dengan keberadaan Premier Oil Andaman Ltd di Blok Andaman II, seperti kegiatan perusahaan di hari Jum’at yang menjadi pantangan di Aceh. Demikian pula dengan program CSR, disepakati kesimpulan preliminary report bahwa program CSR harus berbentuk program jangka panjang dan bukan dalam bentuk charity. Mereka juga membicarakan tentang participating interest 10 persen pada wilayah usaha minyak dan gas bumi, yang memungkinkan daerah untuk menanamkan modal dan mengambil peran dalam bisnis eksploitasi migas. Hal-hal tersebut akan didiskusikan lebih lanjut, terutama dengan stakeholders di Aceh, terutama dengan Pemerintah Aceh. [ryn]


Berita Lainnya

Kirim Komentar