Menggali Potensi Laut Aceh Yang Hilang

SHARE:  

Humas Unimal
Azyumardi Azra, siswa SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe. Foto: Ist.

Oleh: Azyumardi Azra

INDONESIA merupakan negara maritim dengan kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah kurang lebih 17.503 pulau, luas wilayah daratan 1,937 juta km2, dan luas wilayah laut 5,8 juta km2. Letaknya yang geografis berada di dua benua, Benua Asia dan Benua Australia serta dua samudra, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik membuat Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang berlimpah. Berikut potensi sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan, yaitu sumber daya perikanan, mangrove, terumbu karang, dan terdapat juga sumber daya mineral yang berada di lautan, contohnya seperti minyak bumi dan gas alam yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi.

Manfaat yang didapatkan manusia dari pesisir dan lautan di antaranya adalah dari segi pangan. Laut memberikan berbagai jenis ikan yang dapat kita konsumsi serta memberikan peluang kerja kepada masyarakat yang tinggal di pesisir agar bisa menjadi nelayan.

Tidak hanya ikan saja yang dapat kita manfaatkan, ada juga biota laut lainnya, seperti udang, kerang, kepiting, gurita, cumi-cumi, rumput laut, alga, dan biota laut lain yang dapat kita konsumsi. Selain untuk dikonsumsi, biota laut tersebut dapat juga menjadi suatu olahan yang dapat diperjualbelikan.

Terdapat juga biota laut yang dapat dimanfaatkan selain dari segi pangan, yaitu segi ekonomis yang sering dimanfaatkan manusia. Seperti mutiara yang terdapat di kerang yang bernilai tinggi di pasaran.

Tidak hanya mutiara saja yang dapat dimanfaaatkan, tetapi juga kulit kerangnya dapat dijadikan sebagai suatu kerajinan tangan. Terumbu karang (coral reef) bukan sekadar menjadi tempat hidup dan berkembangnya biota laut belaka. Namun, terumbu karang mempunyai fungsi yang luar biasa. Fungsinya itu berupa sumber mata pencaharian dari sarana rekreasi.

Kita lihat dari keindahan lautnya pasti akan memuaskan mata para wisatawan apalagi masyarakat setempat. Keindahan akan bawah lautnya dipenuhi dengan biota-biota laut maupun pemandangan pantainya yang tidak kalah indahnya. Keindahan tersebut akan membuat Indonesia kaya akan potensi laut dalam segi pariwisatanya. Sebagai contoh Taman Wisata Laut Wakatobi yang berada di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Raja Ampat yang ada di Papua yang sudah terdengar sampai mancanegara.

 

Karakteristik masyarakat pesisir
Dikarenakan keuntungan di wilayah Indonesia ini, banyak orang yang tinggal di daerah pesisir. Pesisir merupakan wilayah yang berada di pertengahan ataupun yang menghubungkan antara wilayah laut dan daratan. Seharusnya masyarakat pesisir itu dapat mensejahterakan hidup mereka karena Indonesia penuh dengan kekayaan potensi sumber daya lautnya. Namun disayangkan, masih banyak warga pesisir masih dianggap orang miskin dan terbelakang.

Direktur Pemberdayaan Masyarakat Pesisir dan Pengembangan Usaha KKP, Ryanto Basuki, mengatakan angka jumlah penduduk miskin pesisir cukup besar, yakni mencapai 32,14 persen dari jumlah total penduduk miskin Indonesia (Jakarta, Kompas.com/10 /02/2015).

Kerap kita mendengar kisah-kisah dulu bahwa laut sangat berperan penting dalam keadaan di Indonesia kala itu. Ya, laut sangat berperan penting sebagai jalur perdagangan internasional pada masa itu. Namun walaupun jalur perdagangan internasional ini masih berlaku tetapi disayangkan sekali, kelompok masyarakat pesisir ini masih tergolong tertinggal hampir dalam segala aspek.

Pada akhirnya sampai sekarang pun wilayah pesisir dan laut masih belum juga menjadi prioritas utama bagi pertumbuhan ekonomi secara nasional maupun internasional dan juga belum terlihat adanya kesejahteraan bagi masyarakat pesisir. Sehingga pada saat ini dapat dilihat bahwa sebagian besar masyarakat pesisir masih berada dibawah garis kemiskinan.

Indonesia memiliki potensi sangat besar dalam menguntungkan ekonomi bangsa. Namun sejauh ini dapat kita lihat bahwa di Indonesia pemanfaatan sumber daya alam masih belum optimal. Padahal dengan adanya kekayaan sumber daya alam yang berlimpah ini mungkin saja Indonesia bisa terbebas dari masalah finansial.

Sebagai contoh Aceh, laut di Aceh memiliki potensi ikan yang sangat banyak yang dapat diekspor. Selain kekayaan laut seperti ikan, pariwisata di Aceh juga tidak kalah menggiurkan dengan yang ada di luar sana. Apalagi alam Aceh sangat indah dan menarik.

Produk ekonomis dari laut
Laut memiliki bermacam ragam biota yang dapat dimanfaatkan dan dapat bernilai ekonomis tinggi bahkan sampai bisa diekspor. Contohnya, ikan yang dapat diolah menjadi dendeng ikan dan tentu ini bisa dijadikan sebagai suatu usaha yang menghasilkan. Tidak hanya olahan dendeng ikan saja, banyak produk lainnya yang dapat kita manfaatkan seperti kerupuk ikan, nugget ikan, bahkan dari olahan selain ikan seperti olahan cumi– cumi, dan masih banyak lagi.

Meskipun sudah dijadikan sebagai suatu usaha tetapi masih saja ada kekurangannya. Kekurangannya itu berupa dana dan ilmu kewirausahaan untuk menjalankan suatu usaha. Jadi disinilah peran pemerintah untuk mengisi kekurangan tersebut dengan memberikan dana usaha dan ilmu kewirausahaan supaya usaha tersebut dapat berjalan dengan lancar. Nah, menurut pendapat saya, hal – hal yang dapat dilakukan oleh pemerintah berupa hal-hal di bawah ini;

Pertama, perlunya untuk membentuk tim peningkatan ekonomi kekayaan laut. Jadi tim tersebut ditugaskan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang potensi ekonomi kekayaan laut. Dan tim tersebut juga bertugas untuk menjaga atupun melestarikan potensi lautan.

Kedua, memberikan modal usaha dan melakukan pendampingan. Jadi pemerintah memberikan modal usaha berupa dana dan bantuan juga memberikan sosialisasi bagaimana proses kewirausahaan itu berjalan dengan baik dan benar.

Ketiga, membuka jalur perdagangan dalam dan luar negeri. Jadi pemerintah akan mempromosikan usaha tersebut ke dalam dan luar negeri dan pemerintah juga sebaiknya memberikan kewenangan untuk Aceh khususnya dalam hal ekspor dan impor.

Potensi pariwisata Aceh
Berdasarkan data Kementerian Pariwisata pendapatan devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2019 mencapai Rp270 triliun. Kita umpamakan penjabarannya seperti Bali, yang merupakan tempat pariwisata yang terkenal sampai mancanegara. Kontribusi pariwisata di Bali pendapatannya mencapai  Rp 75 triliun, artinya nilai kontribusi Bali sebesar 28,9 persen. Bayangkan saja, pariwisata Bali sudah berperan besar terhadap ekonomi bangsa. Apa jadinya ya jika semua daerah di Indonesia memaksilkan sektor pariwisatanya?

Hampir semua laut di Indonesia memiliki keindahan laut yang dapat memanjakan mata, sama halnya dengan Aceh yang juga kaya akan keindahan lautnya. Kita sebut saja untuk contoh adalah Sabang dan Aceh Besar. Hanya saja permasalahan yang terjadi di pariwisata Aceh bahwa tempat-tempat tersebut belum dikelola dengan optimal. Jika sebagian besar laut di Aceh di kelola dengan baik dan benar pasti akan berdampak pada ekonomi masyarakat Aceh.

Tentu kita tahu dengan baik bahwa bangsa ini memiliki banyak sekali potensi kekayaan sumber daya alam, hanya saja tinggal dimanfaatkan dan digunakan seoptimal mungkin. Ya,  Indonesia dengan modal sebagai negara kepulauan seyogyanya bisa diandalkan untuk membantu memulihkan bangsa ini yang sudah ‘sakit’ berkepanjangan.[]

Azyumardi Azra, siswa SMA Sukma Bangsa Lhokseumawe. Artikel ini merupakan pemenang ketiga lomba menulis bertema Harapan Perubahan Aceh 2021 yang digelar Universitas Malikussaleh, dan didukung Mubadala Petroleum, Premier Oil, serta SKK Migas.

 

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar