Dosen Unimal Lolos Sebagai Ahli Pers Dalam Seleksi yang Digelar Dewan Pers

SHARE:  

Humas Unimal
Pres test calon ahli pers yang digelar secara online oleh Dewan Pers, beberapa waktu lalu. Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Tenaga pengajar mata kuliah jurnalistik di Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh, Ayi Jufridar, lolos sebagai ahli pers dalam ujian yang dilakukan Dewan Pers. Setelah mengikuti pelatihan dan penyegaran yang digelar Dewan Pers untuk Batch 2, Ayi Jufridar bisa memberikan keterangan ahli dalam kasus-kasus pers.

Terpilihnya Ayi Jufridar, disampaikan Dewan Pers secara langsung kepada setiap peserta yang mengikuti pre test secara daring 1 Juli 2021. Para peserta adalah wartawan aktif dari berbagai daerah di Indonesia. Untuk Batch 2, Dewan Pers hanya memilih 30 peserta yang akan mengikuti penyegaran dan pelatihan di Batam.

Menurut Ayi, dalam ujian yang digelar secara daring tersebut, setiap peserta diwajibkan menjawab berbagai bentuk soal yang memiliki tenggat waktu tertentu. “Ada soal yang harus dijawab dalam 10 detik, 20 detik, dan sekian menit untuk soal bentuk essay,” ungkap Ayi Jufridar, Jumat (9/7/2021).

Ia merincikan, dari lima jenis soal, yang paling sulit adalah mengisi berita acara pemeriksaan (BAP) tentang kasus pers. Sedikitnya terdapat 40 soal yang harus dijawab dalam waktu tertentu. “Adanya batasan waktu membuat wartawan tidak sempat membuka referensi untuk validasi dasar hukum. Akhirnya, hanya mengandalkan daya ingat terhadap referensi saja,” jelas Ayi yang juga bekerja sebagai editor di media online.

Para peserta yang dinyatakan lolos akan mengikuti penyegaran dan pelatihan di Batam yang direncanakan pada 29 Juli – 1 Agustus mendatang, jika tidak ada perubahan karena terkait pandemi Covid-19. Dengan menjadi ahli pers, para peserta memiliki kapasitas untuk memberikan keterangan dalam proses hukum kasus-kasus terkait pers. “Tapi ahli pers bukan bagian dari Dewan Pers dan tidak mewakili Dewan Pers dalam proses hukum tersebut,” pungkas Ayi Jufridar.[ryn]

Baca juga: Dua Dosen Universitas Malikussaleh Terbitkan Buku PR Writing   

 


Kirim Komentar