APSMBI dan Prodi Manajemen Unimal Selenggarakan Sharing Nasional Penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar

SHARE:  

Humas Unimal
Sharing Nasional Penyusunan Kurikulum Merdeka Belajaroleh APSMBI, Sabtu (2/5/2020). FOTO; IST

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Tepat pada hari Pendidikan Nasional, Sabtu, 2 Mei 2020, Aliansi Aliansi Program Studi Manajemen dan Bisnis Indonesia (APSMBI) menyelenggarakan National Sharing Session Kampus Merdeka – Merdeka Belajar secara daring. Kegiatan tersebut menggunakan aplikasi zoom meeting. Kegiatan dilaksanakan sejak pukul 10.00 hingga 13.00 WIB.

Kurikulum Merdeka Belajar adalah kurikulum yang disusun berdasarkan ketentuan yang ada dalam Permedikbud nomor 3 tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Salah satu isi dari Permendikbud ini mengamanatkan Program Studi untuk membuat kurikulum Merdeka Belajar; menyahuti seruan Mendikbud, Nadiem Makarim yang kemudian disusun menjadi sebuah regulasi. Merdeka Belajar yang dimaksud dalam Permendikbut ini adalah pilihan bagi mahasiswa untuk mengikuti pembelajaran di Prodi yang dapat berupa kegiatan magang, perkuliahan di kampus lain baik di dalam maupun di luar negeri, kegiatan perkuliahan di luar prodi di dalam kampus, serta kegiatan-kegiatan lain yang dapat dikonversi ke dalam mata kuliah.

Prodi S1 Manajemen FEB Undip dan Program S1 Manajemen FEB Unessa sejak awal Maret 2020 sudah melakukan upaya penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar ini dan sudah menghasilkan draf kurikulum yang akan diajukan ke rektor untuk diuji dan disahkan. Penyusunan kurikulum merdeka belajar ini membutuhkan banyak masukan dan pertimbangan. Sehubungan dengan hal tersebut APSMBI berinisiatif melakukan acara sharing pengalaman penyusunan Kurikulum Merdeka Belajar yang sudah dilakukan oleh dua kampus tersebut.

Kegiatan tersebut mendapat auntusiasme dari banyak anggota APSMBI. Terbukti dengan kehadiran 151 peserta dari Program Studi Manajemen dan Bisnis dari 40 kampus negeri di Indonesia.Dari sejak Aceh hingga Papua hadir dalam diskusi tersebut.

Diskusi dipandu host sekaligus moderator Dwi Kurniawan MM, Sekretaris Verifikator Kurikulum APSMBI dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. Kegiatan diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh Dr Amlys Syahputra Silalahi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pemantik diskusi ialah Dr Ulil Hartono selaku Ketua Dewan Pengurus Nasional APSMBI dan Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya dan Dr Harjum Muharam selaku Wakil Ketua II Dewan Pengurus Nasional APSMBI sekaligus Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro. Mereka menceritakan persiapan kampus merdeka di Universitas Negeri Surabaya dan Universitas Diponegoro. 

Dr Ulil Hartono menyampaikan tahapan yang sudah dilakukan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Unesa dalam penyusunan Kurikulum. Mereka mengarahkan pada kebijakan penghapusan dan penyesuaian beberapa mata kuliah, struktur kurikulum Merdeka Belajar untuk mahasiswa yang memilih magang di perusahaan atau di start up, atau berwirausaha dan kurikulum untuk mahasiswa yang memilih belajar di prodi sendiri untuk mahasiswa angkatan 2018, 2019, dan 2020. Dr Ulil Hartono mengatakan bahwa penyusunan kurikulum tersebut juga mempertimbangkan eksistensi dosen-dosen yang mata kuliahnya harus dihapus atau disesuaikan.

Adapun Dr Harjum Muharam menyampaikan delapan opsi aktivitas belajar mahasiswa Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro, yaitu 1) 8 semester penuh studi di prodi, 2) 7 semester studi dalam prodi plus 1 semester transfer kredit di PTN-BH atau di perguruan tinggi di luar negeri yang bereputasi, 3) 7 semester studi dalam prodi plus 1 semester studi lintas prodi di Universitas Diponegoro, 4) 7 semester studi dalam prodi plus 1 semester magang di perusahaan atau lembaga negara, 5) 6 semester studi dalam prodi plus 1 semester transfer kredit plus 1 semester magang, 6) 6 semester studi dalam prodi plus 1 semester transfer kredit plus 1 semester studi lintas prodi, 7) 6 semester studi dalam prodi plus 1 semester magang plus 1 semester studi lintas prodi, atau 8) 5 semester studi dalam prodi plus 1 semester transfer ktredit plus 1 semester studi lintas prodi plus 1 magang.

Pada diskusi tersebut juga muncul beragam pertanyaan dari peserta seperti parameter penilaian, konversi SKS, serta monitoring dan evaluasi untuk magang dan kewirausahaan. Demikian pula muncul pertanyaan tentang kendala dalam sinkronisasi mata kuliah, mata kuliah yang bisa diambil, kesesuaian profil lulusan, perlakuan untuk memilih belajar di kampus saja, dan lain-lain. Beberapa peserta forum juga menyampaikan usulan agar pedoman magang didiskusikan bersama anggota APSMBI sehingga dapat tersusun pedoman magang terstandar APSMBI. 

Menurut Marzuki MSi, Ketua Gugus Penjaminan Mutu Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unimal sekaligus menjabat wakil ketua I Dewan Pengawas Nasional APSMBI se-Indonesia menyebutkan kegiatan ini merupakan salah satu sarana uji publik pembahasan draf kurikulum pada setiap prodi manajemen. Pandemi Covid-19 bukan merupakan sebuah alasan tidak bisa melakukan kegiatan. Dengan adaptasi teknologi maka banyak cara untuk bisa didiskusikan seperti sharing nasional yang dilaksanakan APSMBI ini.
Dalam kegiatan juga dihadiri Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya, Universitas Jambi, Universitas Bengkulu, Universitas Papua dan UNRI Riau. Mereka menyampaikan apresiasinya kepada APSMBI dan dukungannya atas implementasi Kurikulum Merdeka Belajar.

Diskusi ditutup dengan ajakan Dr Ahmad Nizam selaku Dewan Pengawas Nasional APSMBI seluruh anggota APSMBI terus bersinergi untuk memajukan program studi-program studi Manajemen dan Bisnis di Indonesia.[tkf] 


Kirim Komentar