Peningkatan Pengguna Internet Bisa Jadi Paradoks

SHARE:  

Humas Unimal
Kajian mingguan tentang komunikasi yang digelar Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himako) Universitas Malikussaleh, Jumat (11/6/2021). Foto: Ist.

UNIMALNEWS | Lhokseumawe – Meningkatnya jumlah pengguna internet dan banyaknya kegiatan yang bisa dilakukan, menjadi peluang sekaligus ancaman terhadap kehidupan manusia dalam berbagai bidang. Indonesia yang termasuk dalam lima besar pengguna internet di dunia, memperlihatkan bahwa akses visibiliti daya jangkau internet sudah lebih baik.

“Interaksi di ruang publik sekarang menjadi lebih beragam dengan tantangan yang berbeda,” ungkap dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh, Awaluddin Arifin M Ikom dalam kajian mingguan via Zoom, Jumat (11/6/2021).

Menurut Awaluddin, keseimbangan antara infrastruktur dengan kemampuan secara internal serta kesadaran dalam menggunakan internet itu tumbuh melalui ruang-ruang edukasi, baik edukasi formal maupun informal. “Peluang sekaligus ancaman yang kompleks selalu ada di sana,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan bahwa, “Ruang interaksi manusia saat ini sudah termediasi dengan media. Seperti saat sekarang ini, mahasiswa hanya mengikuti perkuliahan dari rumah tanpa mengeluarkan biaya transportasi untuk pergi ke kampus.”

Selain itu, lanjut Awaluddin, paradoks yang sangat mengkhawatirkan ialah kepentingan pada dunia kerja. Jika internet tanpa pemikiran manusia mampu mengajar dan merancang lebih baik dari pemikiran manusia, maka itu sangat mengkhawatirkan bagi tenaga kerja.

Kajian mingguan tersebut dilaksanakan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (Himako) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Malikussaleh. Awaluddin mengangkat tema tentang “Digital Life: Paradoks Masyarakat Digital” yang dihadiri sekitar 100 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi.

Ketua Prodi Ilmu Komunikasi, Kamaruddin Hasan MSi, menyebutkan kajian mingguan mengangkat berbagai aktual tentang persoalan komunikasi, termasuk digital.

"Proses komunikasi digitalisasi itu dapat membuat kehidupan kita menjadi lebih baik dan lebih memudahkan hidup kita dengan hadirnya digitalisasi. Namun,dengan hadirnya digitalisasi ini membuat kepekaan kita sebagai manusia dalam konteks humanisme ini berkurang karena masing-masing orang memiliki referensi tersendiri,” papar Kamaruddin. [ayi]


Berita Lainnya

Kirim Komentar