Mahasiswa KKN K05 Berbaur Bersama Petani

SHARE:  

Humas Unimal
Anggota kelompok KKN K05 membantu membersihkan kebun petani Gampong Juli Keude Dua, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen,Selasa (22/6/2021). Foto:Ist

UNIMALNEWS I Bireuen – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok K05 berbaur dengan petani Gampong Juli Keude Dua, Kecamatan Juli, Kabupaten Bireuen. Kehadiran mahasiswa di tengah petani merupakan wujud dari pengabdian yang nyata mahasiswa Universitas Malikussaleh dalam membangun dan menggali potensi daerah.

Muhammad Iqbal, ketua kelompok KKN K05 yang beranggotakan, Aldi Kautsar, Raihan Andalas Chaniago, Aulia Rahmad, Amir Mukmin, Khaira Ulfia, Asda Karuna, Yuli Ernita, Zuliana, mengungkapkan bahwa kegiatan bercocok tanam bersama petani yang dilakukan dirinya dan rekan sesama mahasiswa KKN merupakan salah satu dari sekian banyak program yang akan direalisasi di Gampong Juli Keude Dua, Kecamatan Juli, Bireuen. Semua mahasiswa KKN K05 yang berposko di gampong setempat terlibat langsung dalam mengolah lahan, seperti membersihkan kebun dan membuat bedengan untuk ditanami tanaman sayur-sayuran. “Rencananya kami akan menanam bayam, karena kami juga punya program membuat keripik bayam,”uangkapnya.  

Sementara Kepala Desa, Juli Keude Dua, Maimun Syeh Do mengatakan keakraban antara petani dan mahasiswa merupakan bentuk silaturahmi kaum intelektual muda yang bisa membangun komunikasi untuk selanjutnya dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki mahasiswa selama mereka belajar di kampus. Kemandirian juga akan terbangun seiring dengan tumbuhnya rasa kecintaan generasi millineal untuk membangun daerah. “Saya sangat mensupport setiap kegiatan yang dilakukan adik-adik mahasiswa di sini,”Ungkapnya  

Dedi Fariadi M.Pd, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menambahkan bahwa apa yang dilakukan mahasiswa KKN K05 di Gampong Juli Keude Dua, Bireuen yang berbaur bersama petani dan masyarakat setempat dengan berbagai realisasi program merupakan partisipasi aktif warga kampus, khususnya mahasiswa dalam menggali berbagai potensi yang ada di tengah masyarakat untuk kemudian kita harapkan bisa ditransformasikan dalam keilmuannya. “Karena ke depan mahasiswa dituntut bukan hanya pandai dalam satu bidang ilmu saja, namun harus multitalenta menghadapi persaingan yang semakin ketat,” ujarnya.[Kur]


Berita Lainnya

Kirim Komentar