Yang Tersisa dari Peksimida

SHARE:  

Humas Unimal
Kontingen mahasiswa Universitas Malikussaleh dalam Peksimida ke-XV di Universitas Teuku Umar, Meulaboh, Aceh Barat, 9 - 11 September 2022. Foto: Ayi Jufridar.

PEKAN Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) ke XV di Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat, berakhir pada 11 September 2022. Prosesi penutupan digelar secara sederhana di Kampus Teuku Umar, dengan dihadiri peserta, dewan juri, dan segenap panitia. Sebelum penutupan, Ahad (11/9/2022), panitia mengumumkan  14 pemenang dari 14 tangkai lomba yang akan mewakili Aceh di Pekan Seni Mahasiswa Nasional yang akan berlangsung di Universitas Brawijaya Malang.

Dewan juri yang terdiri dari gabungan praktisi dan akademisi, sepakat memilih yang terbaik meski ada peserta  lomba dari kampus sendiri. Sikap profesionalisme menjadi komitmen bersama agar bisa memilih dengan standar-standar yang bisa dipertanggungjawabkan sesuai dengan tangkai lomba masing-masing. Kalaupun kemudian ada pemenang dari kampus sendiri, itu merupakan sebuah kondisi yang tidak dapat ditolak karena penilaian terpaku pada kualitas, bukan siapa kreatornya.

Bahkan untuk lomba tertentu, seperti penulisan cerpen, penulisan lakon, dan puisi, para juri tidak mengetahui karya siapa dan asal universitas karena peserta dilarang mencantumkan data diri di naskah. Jadi, setiap naskah hanya ada judul dan karya saja, dengan tema yang disampaikan juri sesaat sebelum lomba dimulai.

“Dalam form penilaian pun, hanya ada nomor urut peserta atau judul saja sesuai tema yang kami umumkan semenit sebelum lomba dimulai,” ungkap Herman RN, salah satu juri pada tangkai lomba penulisan cerpen yang juga wakil sekretaris Badan Pembina Seni Mahasiswa (BPSMI) Provinsi Aceh.

Akhirnya, pemenang pertama pun dikuasai mahasiswa dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh. Mahasiswa ISBI, Humam Prayuda, meraih juara pertama tangkai lomba seni lukis. Juara kedua lomba seni lukis diraih Ahyar Arrayan dari Universitas Syiah Kuala (USK) dan juara ketiga Adellia Divanda Riga Salsabilah dari Universitas Gajah Putih, Takengon.

Mahasiswa ISBI Aceh juga berjaya di lomba fotografi warna melalui Sumaya Rahmah, juara kedua diraih Muhammad Miswar dari Universitas Malikussaleh (Unimal), serta juara ketiga Ledy Suci Aprilia dari Universitas Abulyatama.

Dalam tangkai lomba fotografi hitam putih juga diraih mahasiswa ISBI Aceh atas nama Sofian Sauri, juara kedua diraih Abrar Mus’ad Yussya dari USK, dan juara ketiga Ikmal Saumi Ramozana dari Universitas Teuku Umar (UTU).

Mahasiswa ISBI kembali berjaya dalam lomba desain poster melalui Dayu Salihin. Untuk juara kedua diraih Mujahid Afif Ae dari USK, serta juara ketiga M. Lutfi dari Universitas Islam Kebangsaan.

Di tangkai lomba komik strip, juara pertama kembali diraih mahasiswa ISBI Aceh atas nama Muksalmina Shiddiq, juara kedua Nurfina dari USK, dan juara ketiga Pocut Nazwa Zia Syahfina dari Universitas Samudra (Unsam) Langsa.

Untuk tangkai lomba tari, para penari USK berhasil meraih juara pertama, juara kedua dari Unsam, dan juara ketiga Unimal. Penulisan puisi juara pertama diraih Ahlul Aqdi dari USK, juara kedua Anjil Nistrina dari Akper Teungku Fakinah, dan juara ketiga Dara Awalia Asyifa dari ISBI Aceh.

Dalam tangkai penulisan cerpen, juara pertama diraih Akbar Priadi Sadikin dari Unsam, juara kedua diraih Wirda Hanum dari USK, dan juara ketiga Siti Rafidhah Hanum dari Universitas Bina Bangsa Getsempena (UBBG) Banda Aceh.

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Unimal, Juliarti Fitri, meraih juara pertama dari lomba penulisan lakon. Sedangkan juara kedua dan ketiga masing-masing diraih Nuzulul rahmi dari USK serta Muhammad Alfa Idil dari ISBI Aceh.

ISBI Aceh kembali menjadi kampiun dalam tangkai lomba monolog melalui Imam Wahyudi. Posisi kedua dan ketiga masing-masing diraih Isra Jamila dari USK dan Cut Malahayati dari Universitas Al-Muslim.

Tangkai lomba vokal grup diraih Unsam, juara kedua USK, dan juara ketiga Unimal. Untuk menyanyi pop putra, juara pertama diraih Rafian Mifthah dari USK, juara kedua Ulul Al Zikri dari Unsam, dan juara ketiga Agung Pradana Putra dari UTU.

Juara pertama menyanyi pop putri diraih Devi Alfina dari Unsam, kedua Tri Rizky Maulida dari USK, dan ketiga Maulida Hanum dari Universitas Al-Muslim. Lomba menyanyi dangdut putra diraih Yudha Saputra dari Unsam, kedua Fiqri dari USK, dan Asri Mahyudi dari UTU.

Sedangkan di pihak putri, juara pertama Liza Tsania Putri A dari USK, kedua Putri Anggun Sari dari UTU, dan ketiga Putri Amelia dari Unimal.

Untuk menyanyi seriosa putra hanya memilih juara pertama, yakni Dhiyaaul Mubaarakh bin Sulaiman dari USK.  Sedangkan untuk putri, juara pertama Liza Turrahmah dari ISBI Aceh, kedua Theresia Agnes Monica Simarmata dari Unsam, dan ketiga Ghina Ghefifira dari USK.

Menyanyi keroncong putra diraih Teuku Muhammad Dhava dari USK adan kedua Badrul Mukhlishin dari ISBI Aceh. juara pertama putri diraih Evia Sofia Hakim dari USK.

Terakhir, lomba baca puisi putra juara pertama M Haffas Muttaqin dari USK, kedua Ahmad Bahrul Ulum dari UTU, dan ketiga Munazari dari Universitas Serambi. Di bagian putri, juara pertama Nurul Zakiah Ulva dari USK, kedua Cut Ira Safitri dari Unsam, dan ketiga Nur Hazizah dari UTU.

Mahasiswa USK meraih juara umum dengan sembilan juara pertama dan disusul ISBI Aceh dengan tujuh juara pertama dan berhak mewakili Aceh ke tingkat nasional. Meski juri memilih sampai juara ketiga, hanya juara pertama saja yang akan mewakili Aceh dalam Peksiminas. Dalam pertemuan teknis dewan juri, disepakati untuk mendukung perwakilan Aceh ke tingkat nasional dan para juri bisa memberikan masukan.

Hasil ini harusnya menjadi bahan evaluasi bagi semua universitas, baik yang akan mengirimkan wakilnya ke ajang nasional maupun yang tidak mendapatkan juara sama sekali. Ketua Kontingan Unimal, Dr Arnawan Hasibuan, memberikan apresiasi atas prestasi mahasiswanya meski hanya satu yang menjadi wakil Aceh di Peksiminas. “Tapi hasil tersebut sudah sangat maksimal di tengah persiapan yang terbatas. Kami akan evaluasi hasil ini agar bisa lebih baik ke depan,” ujarnya. 

Peksimida ke-XV berakhir dalam kesederhanaan dan penuh keakraban, meski dalam beberapa tangkai lomba ada saling protes. Pihak UTU sudah menjadi tuan rumah yang baik. Panitia menyiapkan semua kebutuhan peserta dan dewan juri dengan baik. Itu dirasakan peserta dan dewan juri yang langsung mendapatkan respons ketika membutuhkan sesuatu.

Rektor UTU, Dr Ishak Hasan, mengaku masih banyak kekurangan dalam pelaksanaan  Peksimida ke-XV karena ini pengalaman pertama mereka. “Tapi dengan kepercayaan ini, kami berharap bisa belajar banyak dan siap menjadi tuan rumah pada ajang yang lain,” katanya. [Ayi Jufridar]

Baca juga: Seniman Muda Unimal Siap Tampil di Peksimida XV

 


Berita Lainnya

Kirim Komentar